Senin, 30 September 2013

GRAFFITI antara seni dan vandalisme

GRAFFITI antara seni dan vandalisme

ANTARA SENI DAN VANDALISME



Seni adalah satu bentuk ekspresi kreatif siapa saja. Seni juga sangat sulit diartikan atau dinilai. Setiap individu, baik seniman ataupun penikmat seni itu sendiri, bisa membuat satu parameter untuk menentukan nilai dan artian dari sebuah kaya seni. Ini juga menjadi alasan kalau kebebasan itu adalah tuhan dari seni itu sendiri.
Kalau diperhatikan memang sedikit berbeda sih bentuk dari coretan cat semprot yg dihasilkan oleh pelaku graffiti yg bermotifasi untuk memperkenalkan identitas pribadi ataupun golongannya, dgn pelaku yg melakukan graffiti sebagai media propaganda atau kritik atas suatu kondisi sosial yg ada misalnya. Umumnya pelaku graffiti yg menjadikan graffiti sebagai media perlawanan dan penyadaran, dlm graffitinya selalu meninggalkan pesan-pesan bagi orang yg melihatnya, sehinnga hasil dari coretan tersebut pun bukan sekedar kata-kata atau tulisan doang. Biasanya lebih banyak menampilkan gambar-gambar, yg kemudian diolah sedemikian rupa, sehingga terlihat sebagai sebuah ekspresi kreatif.
Vandalisme adalah satu stigma yg sering diungkapkan orang terhadap pelaku graffiti maupun graffiti itu sendiri. Pada dasarnya sih, vandalisme sendiri merujuk pada perusakan atas barang milik orang lain termasuk juga barang yg diperuntukan untuk kepentingan publik. Tapi vandalisme juga punya aspek emosi dalam melakukannya. Geram dan kesal atau bahkan hanya sekedar untuk melepaskan kebosanan semata, biasanya jadi motif vandalisme. Memang jelas, ketika merusak kepentingan publik dgn muatan emosi sebagai satu motifasinya, maka bisa kita katakan itu bagian dari bentuk vandalisme. Berbeda dgn graffiti yg mekjadi bagian dari seni, yg lebih menekankan pada unsur penyampaian pesan dan kebebasan berekspresi.
Dan akhirnya, nggak sedikit orang yg masih menganggap graffiri sebagai sebuah perilaku vandalisme, hanya karena media yg digunakan adalah sarana publik. Namun juga banyak orang yg melihat graffiti merupakan sebuah bentuk ekspresi seni, yg jauh lebih baik ketimbang dinding-dinding dipenuhi dgn pesan-pesan komersial. Dan sekali lagi, graffiti juga patut kuta hargai sebagai karya seni. Dan perbedaan ini mungkin menjadi pembenaran bahwa graffiri merupakan sebuah kontroversi. 

graffiti Karya Seni Tinggi

graffiti Karya Seni Tinggi

 
Graffiti sekarang mulai memasuki masa keemasannya, selain di Indonesia sendiri, di Amerika atau tepatnya di Brooklyn Museum sering diadakan pameran graffiti yang kini disebut juga sebagai seni kontemporer. Berbagai bomber profesional seperti Crash, Lee, Daze, Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat menjadi pahlawan dalam seni graffiti. Sekitar 22 bomber ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Lain di Amerika lain pula di Australia. Negara yang satu ini bahkan menjadikan graffiti sebagai lomba publik yang selalu memiliki jumlah peserta yang sangat banyak.

Graffiti adalah seni

GRAFFITI adalah Seni

Graffiti pada masanya bukan salah satu bentuk seni, tapi pada masanya yang lain dapat disebut seni. Coba kita balik pada jaman batu, ketika kertas belum dibuat, pada masa ini graffiti sudah ada. Manusia purba pada saat itu, sudah menulis,menggambar,membuat sketsa,mencoret,memahat, dan atau berbagai macam cara dilakukan  untuk menciptakan, menuangkan, atau menggambarkan apa yang mereka pikirkan ke dalam sebuah media berupa batu yang ada disekitarnya. Bila di kaitkan dengan pengertian graffiti yaitu coretan, tulisan, gambar, goresan pada sebuah media berupa dinding, batu, atau benda lain yang berukuran besar, maka coretan,tulisan,goresan pada masa manusia purba adalah graffiti.
Perkembangan kehidupan manusia pada saat ini, merubah pandangan bahwa dulu graffiti hanya coretan yang nilainya sederhana saja, tapi pada saat ini graffiti menjadi sebuah seni mencoret, menggambar, menulis yang bernilai tinggi. 
Graffiti merupakan dikatakan seni karena prosesnya yang di mulai dari coretan, gambaran, tulisan di dinding (media luas)  dengan menggunakan spidol, dan cat semprot, dapat menghasilkan bentuk berupa gambar 3D atau tulisan yang mempunyai arti/ maksud/tujuan/nilai mendalam, yang terkadang kita baru memahami maksud graffiti tersebut setelah berulang-ulang kali kita melihatnya. Kenapa dikatakan seni yaitu tidak semua orang dapat menjadi Bomber (istilah ahli pembuat graffiti), karena sebenarnya dibutuhkan keahlian lebih untuk dapat menggambar di media yang luas seperti dinding tembok dan nilai/maksud yang berhasil tersampaikan kepada yang melihatnya.


Graffiti yang dulu disebut sebagai seni anak jalanan yang selalu merusak keindahan bangunan kota, pada saat ini mulai di pandang keberadaannya, misalnya di beberapa negara besar seperti di New York, Berlin, Jepang, dan di beberapa negara australia dan Timur Tengah, masing-masing negara ini, mulai berkembang para bomber berbakat dimana terdapat daerah-daerah dikhususkan/dilegalkan seluruh tembok bangunan dijadikan tempat membuat graffiti-graffiti yang bernilai seni dan kreatifitas tinggi.





Istilah Graffiti

Graffiti adalah sebuah seni yang berkembang di jalanan perkotaan. Perkembangannya telah dimulai pada tahun 70an di benua Eropa. Pada awalnya graffiti digunakan sebagai identitas geng dan kelompok-kelompok tertentu. Graffiti dijadikan geng sebagai cara untuk menguasai suatu daerah.

Berbeda dengan Indonesia, graffiti sebenarnya sudah ada pada zaman penjajahan. Ketika itu graffiti dijadikan sebagai propaganda membangkitkan semangat bangsa melawan penjajahan Belanda. Dengan menuliskan tulisan seperti “Boeng Ajo Boeng !” di tembok-tembok walaupun dengan resiko yang besar seandainya ketahuan oleh pasukan Belanda(biasa dibilang kompeni).

Beberapa istilah dalam graffiti :

Bomb
Kegiatan atau proses yang sedang dilakukan ketika sedang membuat graffiti.

Piece
Setiap satu karya yang telah dibuat dalam satu kata atau singkatan.

Tag
Ciri khas atau bisa dikatakan tanda tangan yang disertakan pada satu piece atau tanpa disertai piece.

Drip
Cat yang meleleh karena terlalu tebal ketika disemprotkan.

Cans
Kaleng yang berisi cat yang digunakan untuk graffiti.

Caps
Ujung kepala Cans yang menghasilkan bentuk dan ukuran semprotan yang beragam.

Marker
Bisa dibilang spidol, namun spidol yang permanen dan kebasahan yang tinggi.

Sketch
Konsep graffiti yang ditulis di kertas.

Bomber
Seseorang yang membuat graffiti

Crew
Suatu kelompok graffiti yang terdiri dari beberapa bomber yang semuanya memiliki nickname masing-masing.

Wheat Paste
Gambar pada kertas yang dilekatkan pada dinding dengan menggunakan tepung.

Blockbuster
Sebuah piece yang berukuran sangat besar, panjangnya bisa mencapai belasan meter.

Stencil
Sebuah graffiti yang dibuat dengan menggunakan cetakan.

Masker
Penutup atau pengaman pernafasan pada saat Bombing